Aku di Indonesia's Got Talent 2010



Mengikuti Indonesia's Got Talent 2010 adalah menjadi salah satu jalan bagiku untuk dikenal publik lebih luas lagi karena sebelumnya aku hanya dikenal oleh kalangan exclusive, tapi di tahap semifinal ketika voting SMS menempatkan pada pilihan juri, aku justru tidak mendapat suara dari 2 juri yang mempunyai basic teater dan basic produser sinetron. Hanya seorang juri yang mempunyai basic sebagai penyanyi justru memberikan yes untukku, bukan pada penyanyi yang menjadi rival pilihan.
Ditahap awal pilihan juri, aku juga sempat dicubit dengan satu "No" dari juri yang berbasic teater, sehingga ayahku sempat meragukan kapabilitas jurinya dan membujukku untuk mundur, namun ketika aku bersikeras, beliau membekali aku dengan nasehat agar aku tetap tampil sebaik-baiknya meskipun aku mungkin tidak mendapatkan simpati juri.

Disebuah kompetisi, kalah dan menang memang akan terjadi dan aku harus siap menghadapi kemungkinan terburuknya, namun ketika aku tidak berlanjut setelah babak semifinal, aku sempat menangis lagi dan kali ini bukan menangis haru, melainkan menangis sedih karena (lagi-lagi ayah telah mengingatkan aku ketika berorasi dengan bahasa Inggris, mungkin hanya sedikit masyarakat Indonesia yang mengerti, tapi jika produser acara yang mengatur durasinya memungkinkan aku untuk mengorasikan juga versi Indonesianya, masyarakat Indonesia akan banyak mendukung aku melalui voting SMS sehingga aku tidak perlu simpati juri) ternyata memang hanya sedikit orang yang mengerti isi orasiku.
Sebuah pelajaran berharga mahal untukku, namun telah membuat aku semakin kuat dan sedikit banyaknya, tujuanku juga telah tercapai karena lambat namun pasti aku mulai mendapat teman dan fans baru dari publik luas. Terimakasih Freemantle, terimakasih Indosiar, terimakasih masyarakat Indonesia dan warga dunia yang telah mendukung aku.

Tidak ada komentar:

Theme © Copyright 2009-2011 Teater AN | Blogger XML Coded And redesigned by Aubmotion